News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Bagaimana Saya Memulai Bisnis Saya ( Antara Passion dan Market )

Bagaimana Saya Memulai Bisnis Saya ( Antara Passion dan Market )

Kalau saya mengikuti entah seminar tentang motivasi bisnis, atau entrepreneurship, atau yang belakangan ini lebih keren dengan istilah Startup, banyak sekali dibahas mengenai Business Model, dimana kita harus menemukan market terlebih dahulu sebelum masuk ke sebuah bisnis. Tetapi di seminar-seminar yang lain, yang tidak mengenal business model, sering kita disuruh mengikuti passion kita.
.
Saya pribadi lebih memilih netral dan lebih mengikuti feeling saya. Saat ini kalau ditanya, saya akan menjawab temukan marketnya terlebih dahulu, karena itu akan membuat hidup lebih mudah. Passion tanpa market, akan membuat passion kita jadi menyebalkan karena kita harus melakukan hal lain untuk bertahan hidup.

.Tetapi ketika saya pertama kali memulai bisnis saya, saya memulai dari nol, tanpa tahu apa itu business model, dan teori-teori bisnis yang lain. Saya memulai belajar mendapatkan income ketika SMA. Ya i know itu waktu yang cukup terlambat dibandingkan anak muda jaman sekarang. Waktu itu saya berjualan games komputer karena saya suka sekali bermain games dan tidak ada uang kalau harus update membeli games-games terbaru. Jadi saya meminjam semua games terbaru dari sebuah toko komputer langganan saya, dan menjualnya di sekolah, untung 1000-2500 per games dan kalau laku 10 biji maka saya bisa membeli punya saya sendiri seharga 20.000 – 22.000. Kalau misalnya tidak laku sebanyak itu, paling tidak ketika saya meminjamnya, saya juga sudah mencoba bermain
.Anyway, fast forward ke bisnis saya yang sesungguhnya, dimulai ketika saya berumur 21 tahun. Saya berada di tahun terakhir kuliah saya. Btw saya adalah asisten dosen bahasa pemrograman, pascal & delphi waktu itu. Ketika itu, saya diajak beberapa orang teman untuk bergabung ke sebuah fitness center.

 Latihan beberapa bulan, dan seorang teman mengenalkan saya pada suplemen fitness. Dimasa itu, harus menitip ke teman yang berada di Surabaya kalau mau membelinya. Di Malang, kota saya, tidak ada yang menjual suplemen, bahkan minum suplemen pun masih tabu dan sembunyi-sembunyi.

.Saya mulai menggunakan suplemen fitness dan karena saya cepat bosan, saya mulai browsing di Internet tentang suplemen-suplemen yang tersedia di luar negeri. Saya menyadari bahwa di luar sana banyak sekali jenis dan merk-merk suplemen. Cuman yang namanya transaksi online itu masih menakutkan apalagi dari luar negeri. Tidak ada jaminan barang akan dikirim, lagipula pembayaran yang ada hanyalah kartu kredit dimana saya belum memilikinya saat itu. Padahal saya ingin sekali membeli dari luar karena banyak pilihan suplemen yang saya lihat.

Suatu hari saya melihat iklan di koran Jawa Pos, bahwa untuk membuat kartu kredit BCA yang silver, dibutuhkan dana sebesar 2.5jt untuk di blokir. Kebetulan orang tua saya membuatkan tabungan untuk saya sejak saya SD dan di hari saya melihat iklan itu, tabungan saya memang tinggal tersisa 2.5jt saja.
Pemikiran saya adalah, saya masih hidup ikut orang tua, tidak ada biaya khusus, saya tidak terlalu boros, belum ada keluarga yang harus saya biayai. Mungkin ini kesempatan saya. Kalau 2,5jt itu hilang, ya udah pikir saya, nothing to lose. Akhirnya saya nekad membuat kartu kredit dengan dana tersebut dan melakukan transaksi online. Saya tidak bisa membeli untuk saya saja karena kalau membeli hanya satu atau dua botol saja, maka ongkos kirim masuknya akan terlalu mahal. Jadi saya melakukan survey pasar terlebih dahulu dengan nanya-nanya ke teman-teman di gym, instruktur, etc tentang produk apa yang mereka pikir bagus untuk digunakan. Akhirnya saya belanja online yang pertama kali:)

.Yang bikin deg-degan adalah barang saya tidak kunjung tiba, sampai hari ke empat belas (2 minggu), saya mendapat kabar bahwa saya mendapatkan kiriman. Sejak saat itulah bisnis saya dimulai. Passionkah? Well, maybe, apakah ada market? Very small, tetapi saya berpikir kalau ada yang mau beli, berarti orang lain juga mau beli, cuman mungkin mereka belum tahu saja benefitnya apa.
.So itulah cerita saya memulai bisnis saya, semoga cerita ini bisa memotivasi Anda untuk memulai bisnis Anda.



Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.