News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

HUKUM SHALAT IDUL FITRI DI RUMAH

HUKUM SHALAT IDUL FITRI DI RUMAH


Bismillah…
Apakah boleh shalat idul fitri di rumah?
Fenomena ini sangat asing. Biasanya sepanjang tahun kita melaksanakan shalat idul fitri berjamaah di lapangan. Namun untuk idul fitri kali ini, tampaknya akan beda. Menimbang dari data kasus positif corona di negeri kita, yang belum mengarah kepada kondisi aman. Kita terus berdoa semoga negeri ini segera aman dari wabah Corona berserta seluruh negeri kaum muslimin.
Mengingat ini fenomena asing, wajar bila ada yang bertanya-tanya, apakah boleh shalat idul fitri di rumah?
Maka jawabannya singkat saja,
*boleh*…
Alasannya juga singkat pembaca sekalian yang dimuliakan Allah:
*Pertama*, jika shalat Jumat saja, yang hukumnya disepakati wajib oleh seluruh ulama, bisa gugur kewajibannya karena adanya wabah penyakit Corona, maka lebih-lebih lagi shalat id, yang hukumnya wajibnya masih diperselisihkan oleh para ulama.

Ada ada yang berpandangan fardu ain seperti mazhab Hanafi. Ada yang berpandangan Sunah Muakkadah seperti mazhab Maliki dan Syafi’i. Dan ada yang berpandangan fardu kifayah seperti mazhab Hambali.

Tentang kesepakatan ulama wajibnya sholat Jumat, diterangkan oleh Imam Ibnul Mundzir dalam kitab “Al-Ijma’ ”
وأجمعوا على أن الجمعة واجبة على الأحرار البالغين المقيمين الذي لا عذر لهم.
Seluruh ulama sepakat bahwa sholat Jumat hukumnya wajib bagi orang merdeka, baligh, muqim (tidak sedang safar) yang tidak memiliki uzur. (Al-Ijma’ 2/44).

*Kedua*, sebuah riwayat dari sahabat Anas bin Malik radhiyallahu’anhu, bahwa beliau kediaman beliau di Basrah, jauh dari kota. Sehingga shalat ied beliau lakukan di rumah. Beliau kumpul keluarga serta budak-budak beliau. Lalu beliau meminta Abdullah bin Abi Utbah mengimami shalat ied. (Riwayat Imam Ahmad, lihat di : Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhori karya Ibnu Rojab, 9/83).
Dan kesimpulan boleh melaksanakan sholat id di rumah ini, adalah kesimpulan fikih mayoritas ulama (jumhur). Berikut kami nukilkan keterangan meraka :
Al-Muzani menukil pendapat Imam Syafi’i rahimahullah di dalam kitab “Mukhtasor Al-Umm” (8/125),
” ويصلي العيدين المنفرد في بيته والمسافر والعبد والمرأة “
Sholat idul fitri dan idul adha boleh dilakukan sendirian di rumah, sebagaimana boleh bagi musafir, budak dan wanita untuk sholat id di rumah.
Al-Khorsyi; seorang ulama mazhab Maliki menerangkan,
“يستحب لمن فاتته صلاة العيد مع الإمام أن يصليها ، وهل في جماعة , أو أفذاذا ؟ قولان”
“Bagi yang tertinggal sholat id bersama Imam, dianjurkan untuk tetap melaksanakannya. Apakah dengan berjamaah atau sendirian? Ada dua pendapat…” (Syarah Al-Khorsyi 2/104)
Imam Al-Mardawi (Mazhab Hambali) di dalam kitab “Al-Inshof” menjelaskan,
وإن فاتته الصلاة (يعني : صلاة العيد) استحب له أن يقضيها على صفتها (أي كما يصليها الإمام)
“Jika seorang tertinggal sholat id, dianjurkan mengqodo’nya dengan cara seperti yang dikerjakan oleh Imam.”

Ibnu Qudamah (Mazhab Hambali) di dalam “Al-Mughni” menegaskan,

“وهو مخير ، إن شاء صلاها وحده ، وإن شاء صلاها جماعة”
“Bagi yang tertinggal sholat di lapangan, dia boleh memilih antara mengerjakan sholat id sendirian atau berjama’ah.”
(Keterangan para ulama di atas, kami nukil dari islamqa.info).

Dari penjelasan para ulama di atas, yang mana ini menjadi pendapat mayoritas ulama (jumhur), bisa ditarik kesimpulan bahwa, sholat id di rumah hukumnya boleh. Karena mereka membolehkan sholat id di rumah bagi orang-orang yang tertinggal sholat di lapangan. Tertinggal sholat id di lapangan adalah sebagai uzur. Dan adanya wabah penyakit seperti COVID-19 juga sebagai uzur. Sehingga ini menunjukkan sholat id, boleh dikerjakan di rumah.
Demikian…
Wallahua’lam bis showab.

REFERENSI :
Ibnu Rojab Al-Hambali, Al-Hafidz Zainuddin Abdul Faroj. Fathul Bari Syarah Shahih Al-Bukhori. Cetakan Pertama 1412 H / 1996 M. Madinah – KSA : Maktabah Al-Guroba’ Al-Atsariyyah.
Ibnul Mundzir An-Naisaburi, Abu Bakr Muhammad bin Ibrahim. Al-Ijma‘. Tahqiq : Dr. Abu Hammad Shogir Ahmad bin Muhammad Hanif. Cetakan Kedua 1420 H / 1999 M. Ajman – Uni Emirat Arab: Maktabah Al-Furqon & Maktabah Makkah Ats-Tsaqofiyyah.
Situs ilmiyah asuhan Syekh Muhammad bin Sholih Al Munajjid-hafidzohullah-: islamqa.info
HamalatulQuran Yogyakarta, 19 Ramadhan 1441 H.

Tags

Newsletter Signup

Sed ut perspiciatis unde omnis iste natus error sit voluptatem accusantium doloremque.